Kitab
Wahyu yang dilatarbelakangi saat terjadinya penganiayaan gencar pada
orang-orang Kristen. Karena itu kitab ini dituliskan untuk mendorong orang
percaya dalam penganiayaan di zaman Romawi, dengan mengungkapkan bahwa Mesias
mereka masih memegang kendali dan pada akhirnya akan menjadi pemenang. Wahyu
Yohanes menampilkan suasana Kristus yang telah dibangkitkan dan dimuliakan. Jadi tidak mengherankan ketujuh surat kepada jemaat
Asia memuat pesan umumnya berisi teguran dan janji dan berisi penjelasan diri
mengenai Tuhan yang telah dimuliakan.
Ketujuh jemaat yang
di Asia kecil adalah utusan untuk seluruh jemaat gereja sebagaimana dikatakan
bahwa “siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat”. Dia, yang ada dan yang sudah dan yang akan datang adalah gelar
bagi Allah, dengan menekankan kekekalanNya dan hubungannya yang vital dengan
sejarah. Artinya kedatangan Kristus yang kedua kalinya adalah mencakup
pengertian bahwa hal itu merupakan peristiwa penting yang disertai dengan
kehadiran Allah.
Apa yang diharapkan
Wahyu dari Yohanes adalah jauh untuk menyakinkan orang percaya kepada
pengertian tentang perbuatan Allah yang sungguh ajaib dan hal itu menjadi
pedoman bagi orang percaya untuk mengerti jalan dan perbuatan Tuhan.
*Kesetiaan mendatangkan kekayaan rohani
Jemaat yang ada di Asia kecil pada umumnya pertama-tama
bukanlah jemaat yang kaya dan boleh dikatakan mereka hidup dalam penderitaan
dan kemiskinan. Tetapi Tuhan yang datang kepada jemaat dengan mengatakan “Aku
tahu kemiskinanmu” itu artinya, Tuhan bukan melupakan jemaat, ia tahu keadaan
jemaat tersebut. Band. Mat. 6 : 25 - 34. “Hal kekuatiran”. Dengan demikian
hakekat kekristenan memberi arti, lebih baik miskin karena lebih memilih untuk
berjalan lurus, setia untuk meninggalkan cara-cara curang terutama dalam setiap
pekerjaan. “Miskin tetapi kaya” kitab suci sering kali berbicara tentang bukan
dalam persoalan uang/materi Mis. Kaya dihadapan Allah Luk 12 : 21, kaya dalam
iman Yak. 2 : 5, tetapi yang mau kita lihat adalah terang dalam terang Allah,
yang berarti harta dunia adalah hal yang bisa binasa penting kita menganggap
bahwa iman, kasih dan hal-hal baik melalui kasih karunia sebagai satu-satunya
kekayaan yang kekal dan bertahan.
*Kesetiaan
kunci keberhasilan
Penganiayaan yang terjadi pada jemaat Kristus bukanlah
menjadi akhir dari segalanya, walaupun penganiayaan itu semakin intensif,
sangat kejam dan menumpahkan darah. Bagaimanapun “tidak takut” tidak berarti
absen totalnya rasa takut, tetapi penolakan untuk menyerah/tunduk pada
ancaman/intimidasi, sehingga ancaman untuk disakiti tidak menyebabkan mereka
meninggalkan kewajiban kepada Kristus. Karena Kristus dibangkitkan dari antara
orang mati, kematian fisik tidak boleh membuat kita takut, sekalipun itu sangat
menyakitkan. “Hendaklah engkau setia sampai akhir” kasih yang lembut dan Tuhan
menopang umatNya dan dengan memberi mereka kesempatan untuk pencapaian rohani
yang lebih besar, dan cara/jalan untuk mengerjakan upah yang lebih cemerlang.
*Kesetiaan mendengar firman Tuhan
Mendengarkan firman Tuhan perlu diperhatikan bukan
hanya dalam sukacita. Banyak orang justru tidak mau mendengar firman Tuhan pada
waktu menderita. Mis. Bangsa Israel ketika menderita di padang gurun mereka
tidak menyadari bahwa Allah setia mendampingi umatNya. Demikian hendaknya saat
ini, orang yang menderita justru harus mendengar firman Tuhan menjadi kekuatan
dan penghiburan untuk memampukan umatNya keluar dari segala kesulitannya.
Dengan melihat dan mengerti arti kesetiaan itu kita akan melihat hal-hal yang
ajaib yang akan Tuhan berikan. Anak manusia itu akan datang di atas awan-awan
di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya, Alfa dan Omega bahwa Allah
adalah Tuhan dari sejarah, awalnya dan akhirnya dan seluruh tenggang waktu
antaranya. Allah adalah yang Maha kuasa.
Diskusi :
1. Apakah kita mau menjadi saksi kebesaran Allah sampai saat ini? (Olo do hita gabe saksi huaso dohot hagogoonNa sahat tu partingkian on?)
2. Apakah kita mau setia sampai akhir percaya kepada Dia? (Olo do hita setia saleleng-lelengna tu Ibana?)
1. Apakah kita mau menjadi saksi kebesaran Allah sampai saat ini? (Olo do hita gabe saksi huaso dohot hagogoonNa sahat tu partingkian on?)
2. Apakah kita mau setia sampai akhir percaya kepada Dia? (Olo do hita setia saleleng-lelengna tu Ibana?)