Kamis, 31 Mei 2012

“ALLAH TETAP SETIA MENDENGARKAN DOA DAN PERMOHONAN ORANG YANG PERCAYA" Kis 1: 15-26

Minggu Exaudi : Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan.

Sama halnya dengan injil Lukkas, Buku Kisah Para rasul dipersembahkan kepada seorang yang bernama Theopilus (Lukas 1: 1 dan Kis 1: 1).  Theopilus adalah orang terkemuka sebab  ia bergelar orang yang mulia, yang diberikan kepada wali negeri orang Roma di Yudea.  Ia sudah mengetahui sedikit banyak tentang orag-orang yang percaya kepada Yesus, sehingga Lukas ingin memberi dia keterangan yang lebih tepat tentang iman kristen yang harus dipercaya.
Kisah para rasul menggambarkan bagaimana Allah bekerja dan memberikan suatu harapan pada orang yang percaya tentang bagaimana  dan apa, yang harus dilakukan pengikut Yesus setelah Yesus mati dan bangkit dari kematian yang naik ke sorga kepada Allah Bapa. Setelah Yesus naik ke surga, Yesus tidak lagi bersamasama dengan murid-murid-Nya yang selama di dunia tetap setia membimbing dan mengarahkan para  murid-murid-Nya. Murid Yesus harus belajar dengan mejalin hubungan yang baru dengan Tuhan Yesus, yaitu percaya dengan ucapannya dan penggenapan. Dia tidak akan membenarkan mereka berjalan tanpa bimbingannya.
Saudara seiman. Orang yang dipilih oleh Allah menjadi hamba adalah orang-orang pelaksana tugas yang mulia sebagai penyebar Firman. Karena itu hendaknya sebagai hamba Tuhan haruslah hidup dalam Firman Tuhan. Dalam Nats ini Petrus adalah orang yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus selama Yesus berada di dunia dan boleh dikatakan Petrus adalah teman yang setia bagi Yesus “lepas dari pengingkarannya”. Dia tampil mengarahkan para hamba Allah untuk setia walaupun Yesus tidak lagi bersamasama dengan mereka. Maksud dan tujuan Petrus adalah melihat kegagalan Yudas yang berhianat. Petrus mengatakan  Yudas adalah orang yang dipilih menjadi hamba Tuhan, tetapi dia mengingkar bahkan menjadi musuh dari kebenaran yang dibawa oleh Tuhan Yesus. Oleh karena keserakahannya sendiri.
Dalam situasi yang demikian sulit penduduk Yerusalem mengadakan satu usulan yaitu memilih  pengganti Yudas. Mereka mengusulkan dua nama: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga yang bernama Yustus dan Matias ayat  23. Dalam doa dan permohonan kepada Tuhan Allah, biarlah hamba yang dipilih adalah hamba yang diberkati Tuhan Yesus. Dalam situasi yang diundi yang terpilih adalah Matias.
Saudara seiman, yang menarik dan yang harus kita pergumulkan adalah bukan semata dalam proses pemilihan hamba atau bagaimana cara pemilihannya dan siapa yang menjadi pemenang yang harus diperhatikan adalah:
- Tugas sebagai hamba Allah. Untuk menyatukan dan bersaksi tentang mujijat dan kebesaran Tuhan Yesus, yang maha adil maha kasih dan penyayang.
- Untuk menjadi kerukunan jemaat Tuhan dan hidup saling berdampingan dan satu tujuan yang mulia yaitu menjadi umat Tuhan yang setia.
- Menjadi gembala (parmahan) yang tidak membiarkan para dombannya tersesat dan jatuh ke dalam maut yang membahayakan para domba Allah.
Sekarang kita adalah gembala jemaat Tuhan masa kini yang dipilih dan dipanggil untuk melayani pekerjaan Tuhan. Bukan lagi hanya “Parhalado” sebagai pelayan. Tetapi semua jemaat Kristen yang percaya kepada Yesus dipilih untuk menjadi saksi, bekerja dalam bimbingan Tuhan. Kita diajak melalui nats ini dalam tugas masing-masing: “Parhalado” baik dia bekerja sebagai parhalado, jemaat juga bekerja dalam iman untuk bersaksi Tuhan adalah maha kuasa.
Dengan melihat tugas kita masing-masing sebagai pelayan Tuhan kita tidak lagi larut dalam bayang-banyang ketakutan karena Tuhan telah naik ke Sorga dan meninggalkan orang percaya di dunia ini, dan kita menghadapi dunia ini yang penuh tantangan dan cobaan. Kita diingatkan; Tuhan naik ke Sorga adalah menyediakan tempat bagi kita orang yang percaya kepada-Nya. Allah akan menguatkan kita dengan turunnya Roh Kudus sebagai pelindung kita.

Renungan dan diskusi:
- Apakah yang harus saya perbuat sebagai pelayan yang dipilih oleh Tuhan?  (Aha ma na naeng patupaongku songon parhobas na dipillit Debata?               

Senin, 07 Mei 2012

KIAT MEYAKINI DOA : BAGAIMANA CARANYA?

Kotbah Kebaktian Weyk Minggu Rogate

Mazmur 98 : 1-9

Doa kepada TUHAN dapat kita ungkapkan dengan kata-kata sebagaimana kita berbicara kepada sesama kita. Tetapi kita juga dapat berdoa kepada TUHAN melalui nyanyian pujian yang kita nyanyikan bagi TUHAN. Dalam kitab MAZMUR banyak kita temukan nyanyian yang menjadi doa kepada TUHAN. Boleh dikata bahwa Nyanyian adalah doa sebab: Nyanyian bisa berisi harapan kepada TUHAN, Nyanyian bisa menjadi merupakan kesaksian atas apa yang kita imani tentang siapa TUHAN yang kita percayai. Mazmur 98 merupakan Mazmur yang berisikan pujian yang memperkenalkan pribadi TUHAN dalam bentuk nyanyian. Sehingga melalui Mazmur ini kita hendak belajar bagaimana kita MEYAKINI SETIAP DOA YANG KITA SAMPAIKAN KEPADA TUHAN dengan mengingat siapa TUHAN yang menjadi alamat doa kita.

Jemaat terkasih, mari kita menyakini doa dengan mengingat:

1.    Bahwa TUHAN yang kita kenal di dalam Yesus Kristus adalah TUHAN yang berkuasa (Ay. 1 – 2)
Dalam kehidupan sehari-hari: Jika kita memerlukan pertolongan maka kita akan pergi kepada seseorang yang pasti lebih kuat, lebih mampu dan lebih memiliki kekuasaan daripada diri kita sendiri. Boleh dapat dipastikan bahwa kita tidak pergi meminta pertolongan kepada seseorang yang lebih lemah dari diri kita.
Kita dapat menyakini doa ketika kita mengetahui dan mempercayai bahwa alamat kepada siapa kita berdoa itu adalah pribadi yang berkuasa. TUHAN kita adalah TUHAN yang telah dan akan selalu memperkenalkan kuasaNya. Alam semesta telah memperkenalkan kuasaNya, pemeliharaan atas ciptaan dan diri kita sendiri telah memperkenalkan kuasaNya. Bahkan TUHAN telah memperkenalkan kuasaNya melalui keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Dalam Ibrani 13:8 : “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”, kuasaNya tetap selama-lamanya. Yakinilah doamu sebab engkau sedang memohon kepada TUHAN yang berkuasa melakukan segala perkara bahkan berkuasa melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan, Ef. 3:20.

2.    Bahwa TUHAN yang kita kenal di dalam Yesus Kristus adalah TUHAN yang setia (Ay. 3-8)
TUHAN yang menjadi alamat doa kita adalah TUHAN yang setia. Sekalipun kita tidak setia maka Dia tetap setia sebagaimana tertulis dalam II Timotius 2: 13 : “jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Tuhan adalah TUHAN yang setia mendengarkan doamu. Dia selalu menyendengkan telingaNya atas doamu.
Dia selalu mengingat kasih setia dan kesetiaanNya dengan mengetahui dan memberi apa yang kita butuhkan. Dia bagaikan seorang ibu yang  selalu mengingat bayinya. Yesaya menggambarkan kasih setia TUHAN seperti ini: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kendungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau (Yesaya 49:15). Yakinilah doa sebab TUHAN setia mendengar dan menjawab apa yang engkau doakan.

3.    Bahwa TUHAN yang kita kenal di dalam Yesus Kristus adalah RAJA (Ay. 9)
TUHAN  adalah Raja di atas segala raja dan TUHAN dari segala tuan. Dia adalah raja yang memerintah atas segala yang diciptakanNya. Dia Raja yang memerintah dengan kebenaran dan keadilan. Dia adalah Raja yang berkuasa, Dia berkuasa mengatur segalanya demi kebaikan umatNya. Oleh karena itu, yakinilah doamu sebab TUHAN yang menjadi alamat doamu adalah Raja yang memberi engkau keadilan dan kebenaran atas segala hidupmu. Dia akan membelamu ketika Engkau meminta keadilan atas orang-orang yang berlaku curang. Yakinilah doamu sebab TUHAN yang menjadi alamat doamu adalah Raja yang dapat memerintah segalanya demi kebaikanMu.

Bahan Diskusi :
1.    Apakah yang mendorong kita sebagai umatNya bernyanyi bagi Tuhan satu nyanyian baru? (Aha do na mangonjar rohanta songon huria hita mangendehon ende naimbaru sada?)
2.    Bagaimana sikap kita sebagai umat Tuhan berkantate? (Boha do sikapnta songon huria berkantate?)
3.    Mengapa gereja harus tetap berkantate saat menghadapi kesulitan, perjuangan, kesedihan? (Boasa huria ingkon menontong markantate?)