Kamis, 02 Agustus 2012

Allah menyanggupi kebutuhan orang percaya (1 Rajaraja 19: 4-9)


            Begitu berat untuk mengikuti perjalanan hidup ini. Ragam yang harus kita lewati, susah, senang. Dikala kita merasa tidak sanggup untuk menjalaninya, itu yang mendatangkan keputusasaan bagi kita. Dikala kita bisa dan sanggup, kita tidak boleh mengatakan kalau itu karena kekuatan, pikiran dan perbuatan kita sendiri, tetapi kita harus akui, bahwa yang dapat membuat kita untuk bisa bertahan hidup, adalah dengan Kasih karunia dan  pertolongan Tuhan, karena kita tidak bisa melakukan apapun kalau tidak seturut dengan kehendak-Nya.
            Nabi Elia adalah seorang nabi yang menginginkan agar bangsa Israel betul-betul taat dan setia kepada Allah, dan tidak menyembah berhala. Karena itulah Nabi Elia dapat melakukan apa saja demi kebenaran akan Firman Tuhan. Dan dia diberkati dlam segala pekerjaannya untuk kemuliaan Tuhan. Dalam nas ini dikatakan Nabi Elia dikejarkejar suruhan Izebel, agar dihukum mati juga. Sebelum nas ini dapat kita baca (1-4), bagaimana Nabi Elia memusnakan(membunuh) nabi-nabi baal yang menyembah berhala, itulah yang menjadi marah besar Izebel kepada Nabi Elia atas laporan Ahab. Nabi Elia harus mati seperti yang telah diperbuatnya kepada nabinabi baal itu. Mendegar itu lalu ketakutanlah Nabi Elia dengan melarikan diri ke padang gurun, disana ia merasa lelah dan ada rasa putus asa yang dilontarkan Nabi Elia, karena kelelahan dan merasa tidak mampu lagi untuk melarikan diri dari suruan Izebel. Dengan keterbatasan kemanusian Nabi Elia sehingga ia lelah n putus asa ,dengan :
Ay 4; Nabi Elia dikejar-kejar suruan Izebel, lalu ia bersembunyi di Padang gurun, lalu dia duduk di bawah pohon arar. Dengan penyerahan kata pasrah kepada Tuhan, dan mengakui keterbatasannya sebagai hamba Tuhan, dari nenek moyangnya. Manusia tidak lagi seperti sifat dan penyerahan diri Nabi Elia ini kepada Tuhan, tetapi sering kali manusia memaksakan kehendak kepada Tuhan. Ini lah yang menjadi kekurangan dan kelemahan manusia dihadapan Tuhan, yang selalu merasa merasa mampu untuk melakukan sesuatu dalam dirinya, dikala dia gagal maka timbullah sungut-sungut kepada Tuhan. Kita diingatkan supaya setiap kali kita melangkah, menyerahkan diri kepada Tuhan, dna tidak abersandar pada akal dan pikitan sendiri.
Ay 5-8; Roh Allah bekerja bagi orang-oarang yang meminta pertolongan dari-Nya. Nabi Elia tertidur di bawah pohon arar, karena merasa lelah, lapar. Dengan itu datanglah Malaikat Allah mendapatkan Nabi Elia dengan membawakan makanan, minuman kepadanya. Begitu besar kuasa Tuhan bagi orang yang melakukan kehendak-Nya. Sampai makan n minumnyapun diberikan. Sampai 2 kali Malaikat Tuhan menyentuh Nabi Elia dengan mengingatkan dia untuk makan dan minun, agar melanjutkan perjalanannya ke Gunung Horeb. Perjalanan kegunung Horeb dia lalui sampai 40 Hari 40 Malam lamanya perjalan yang ditempuh Nabi Elia. Dia dapat kuat hanya dengan makanan yang disiapkan oleh Malaikat Tuhan, sungguh heran bukan?????.... bagaimana kita boleh menikmati hidup ini dengan berkecukupan dalam hidup kita, kalau seluruh pekerjaan, hidup, kita serahkan kepada Tuhan, agar Dia yang tuntun dan berikan jalan.
Dengan Firman Tuhan ini kita bisa dikuatkan untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan, dengan melakukan kehendak-Nya dalam setiap hidup kita. Menyatakan kebenaran, dan selalu berserah dalam tangan pengasihan-Nya, jangan mengandalkan pikiran sendiri, tetapi nyatakanlah kepada Tuhan apa yang kita inginkan dalam Doa dan ucapan Syukur (Flp.4:6). Sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Luk. 1:37).
Renungan/Diskusi
-          Apa yang harus kita perbuat atas berkat Tuhan yang melindungi kita?
(Aha ma sipatupaonta, ala naung tajalo pasupasu sian Tuhan I ?)
-          Tuhan tetap setia melindungi orang yang percaya kepadanNya.(Dijaga Tuhan ido angka na hinaholongan ni rohaNa.

0 komentar:

Posting Komentar